Woman

Woman

Minggu, 06 Mei 2012

Seputar Kehamilan

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Antenatal care atau pemeriksaan kehamilan ditujukan untuk menyiapkan baik fisik maupun mental ibu di dalam masa kehamilan dan kelahiran serta menemukan kelainan dalam kehamilan dalam waktu dini sehingga dapat diobati secepatnya. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu maupun janin. 

Tanda dan Gejala Awal Kehamilan
Tanda dan gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu kemudian, atau bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini. Namun, tanda yang pasti dari kehamilan adalah terlambatnya periode menstruasi.  Selain itu didapatkan tanda-tanda lain yaitu :
  1. Nyeri atau payudara yang terasa membesar, keras, sensitif dengan sentuhan. Tanda ini muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah konsepsi (pembuahan). Dalam waktu 2 minggu setelah konsepsi, payudara seorang wanita hamil akan mengalami perubahan untuk persiapan produksi ASI yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron
  1. Mual pagi hari (morning sickness) umum terjadi pada triwulan pertama. Meskipun disebut morning sickness, namun mual dan muntah dapat terjadi kapan saja selama kehamilan. Penyebab mual dan muntah ini adalah perubahan hormonal yang dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah. Gejala ini dialami oleh 75% wanita hamil
  1. Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan adalah gejala kehamilan yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah dalam kehamilan atau kadar gula darah yang rendah
  1. Sakit kepala pada umumnya muncul pada minggu ke-6 kehamilan yang disebabkan oleh peningkatan hormon
  1. Konstipasi (sulit BAB) terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan kontraksi usus menjadi lebih pelan dan makanan lebih lambat melalui saluran pencernaan
  1. Perubahan mood karena pengaruh hormon
Bercak perdarahan. Terjadi ketika telur yang sudah dibuahi berimplantasi (melekat) ke dinding rahim sekitar 10-14 hari setelah fertilisasi (pembuahan). Tipe perdarahan umumnya sedikit, bercak bulat, berwarna lebih cerah dari darah haid, dan tidak berlangsung lama

Seorang wanita hamil harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya :
  1. Nutrisi dalam Kehamilan
  2. Obat-obatan selama kehamilan
  3. Olahraga selama kehamilan
  4. Bekerja selama kehamilan
  5. Berhubungan seksual selama kehamilan
  6. Bepergian selama kehamilan
  7. Merokok, alkohol, dan narkotik selama kehamilan
1. Nutrisi dalam kehamilan
Wanita hamil harus makan makanan bergizi yang memiliki banyak variasi. Kebutuhan kalori wanita hamil sebanyak 300 – 500 kkal/hari tergantung dari berat badan sebelum hamil, aktivitas, dan tipe kehamilan (1 bayi atau kembar). Selama kehamilan, peningkatan kalori makanan didapatkan melalui pilihan makanan sehat dan suplemen vitamin.  Peningkatan berat badan yang normal selama kehamilan adalah 6,5 sampai 16 kg. Peningkatan berat badan optimal untuk wanita hamil dengan berat badan kurang sebanyak 18,2 kg, sedangkan untuk wanita hamil dengan berat badan berlebih tidak lebih dari 6,8 kg.
Selama triwulan pertama dan kedua, kenaikan berat badan terutama terjadi pada ibu yaitu peningkatan jumlah air dalam tubuh, sementara pertumbuhan janin terutama terjadi pada triwulan ketiga. Bila berat badan naik lebih dari semestinya, maka dianjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak, sayur-mayur serta buah-buahan jangan dikurangi. Jenis makanan yang sehat dan variatif selama kehamilan diantaranya adalah :
  • Buah dan sayuran
  • Makanan mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang
  • Protein seperti daging, ikan, kacang
  • Makanan berserat yang dapat ditemukan di roti gandum, buah, sayur
  • Susu dan keju
Gambar 1. Makanan sehat selama kehamilan
Makanan yang tidak sehat atau berbahaya bagi janin yang dikandung diantaranya :
  • Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis tinggi yang bersifat teratogenik (menyebabkan cacat pada janin)
  • Makanan mentah atau setengah matang karena risiko toksoplasma
  • Ikan yang mengandung metilmerkuri dalam kadar tinggi seperti hiu, marlin, yang dapat mengganggu sistem saraf janin
  • Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, coklat, kola dibatasi 300 mg per hari. Efek yang dapat terjadi diantaranya adalah insomnia (sulit tidur), refluks, dan frekuensi berkemih yang meningkat
  • Vitamin A dalam dosis > 20.000 – 50.000 IU/hari dapat menyebabkan kelainan bawaan
Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan
  • Asam folat. Asam folat yang dikonsumsi sebelum hamil dan selama kehamilan melindungi dari gangguan saraf pada janin (anensefali, spina bifida). Wanita hamil disarankan mengkonsumsi  asam folat 400 μg/hari selama 12 minggu kehamilan karena kebutuhan asam folat tidak dapat dipenuhi hanya dari makanan
  • Zat besi. Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja mengangkut oksigen di dalam darah. Selama kehamilan, suplai darah meningkat untuk memberikan nutrisi ke janin. Suplemen besi yang dibutuhkan adalah 30 – 50 mg/hari dan disarankan pada wanita hamil dengan hemoglobin < 10 atau 10,5 g/dl pada akhir kehamilan. Selain suplemen, zat besi juga terkandung pada daging, telur, kacang, sayuran hijau, gandum, dan buah-buahan kering. Suplemen besi sebaiknya dikonsumsi diantara waktu makan dengan perut yang kosong atau diikuti jus jeruk untuk meningkatkan penyerapan
  • Kalsium. Kalsium penting di dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil dan pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan sebanyak 1200 mg untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Kalsium sebaiknya dikonsumsi ketika sedang makan, diikuti dengan jus buah yang kaya vitamin C untuk meningkatkan penyerapan
2.      Obat-obatan Selama Kehamilan
Beberapa obat cukup aman untuk dikonsumsi selama kehamilan, namun bagaimanapun juga disarankan untuk mengkonsumsi obat sesedikit mungkin di dalam kehamilan untuk mengurangi faktor risiko efek samping obat pada janin.
Gambar 2. Obat-obatan selama kehamilan
3.      Olahraga selama kehamilan
Latihan teratur selama kehamilan dapat mempersiapkan fisik maupun mental yang baik untuk persiapan persalinan maupun ketika bayi sudah lahir nanti.  Merawat bayi baru lahir dapat mengakibatkan stress dan kelelahan. Latihan fisik secara teratur mencegah rasa tidak nyaman, meningkatkan tenaga, dan meningkatkan kesehatan.
Latihan yang diperlukan adalah latihan yang nyaman dan tidak membuat tubuh mengeluarkan energi terlalu besar. Berenang dan bersepeda dapat dilakukan selama kehamilan. Jalan-jalan dan aerobic low impact dapat ditoleransi. Berjalan adalah olahraga yang baik untuk pemula. Berjalan memiliki efek seperti aerobik namun tanpa beban berat pada persendian. Pakailah jenis sepatu yang nyaman ketika berolahraga. Latihan dapat mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan seperti konstipasi, pegal pada punggung, mudah lelah, bengkak pada kaki, dan varises vena.
Hindari olahraga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya, olehraga yang dapat mengakibatkan jatuh atau trauma pada perut, dan olahraga dengan beban persendian yang berat. Hindari mengangkat beban berat diatas kepala dan melakukan gerakan yang mengakibatkan peregangan dari otot punggung. Pada triwulan 2 dan 3, hindari latihan yang melibatkan gerakan berbaring di punggung karena akan menurunkan aliran darah ke rahim.

Gambar 3. Olahraga selama kehamilan
Tips berolahraga selama kehamilan
  1. Aerobic low impact yang berarti aerobik tanpa gerakan melompat, tendangan tinggi, berlari cepat, dan tetap meletakkan satu kaki di lantai untuk mencegah persendian mudah lelah dan cedera maka aerobik tersebut aman selama kehamilan
  2. Dianjurkan latihan ringan sampai sedang 3 kali semingu
  3. Jangan melakukan olahraga yang mengakibatkan kelelahan atau kehabisan napas dan hentikan olahraga apabila mengalami gejala lelah, pusing, kehabisan napas
  4. Pakailah sepatu olahraga yang nyaman
  5. Untuk menghindari overheated, wanita hamil disarankan berolahraga pada daerah yang dingin, minum air yang banyak selama latihan, dan memakai baju olahraga yang nyaman
  6. Lakukan istirahat secara teratur
  7. Pilihlah tipe olahraga yang tidak memiliki risiko trauma (terutama bagian perut) dan jatuh dengan menghindari daerah berbatu dan jalur yang tidak stabil ketika berlari atau bersepeda
  8. Hindari olahraga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya terutama pada triwulan kedua dan ketiga
  9. Asupan makanan sebaiknya ditingkatkan dengan komposisi sesuai dengan energi yang dikeluarkan ketika berolahraga
  10. Hindari mengangkat beban berat diatas kepala dan melakukan gerakan yang mengakibatkan peregangan dari otot punggung
Gambar 4. Yoga selama kehamilan
Kondisi dimana olahraga dilarang untuk wanita hamil adalah :
  1. Hipertensi (tekanan darah tingi) dalam kehamilan
  2. Ketuban pecah dini
  3. Inkompetensi serviks karena menyebabkan mudahnya terjadi keguguran
  4. Perdarahan berkelanjutan pada triwulan II atau III
  5. Pertumbuhan janin terhambat
4.      Bekerja selama kehamilan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu berat. Istirahat untuk wanita hamil dianjurkan sesering mungkin. Seorang wanita hamil disarankan untuk menghentikan aktivitasnya apabila mereka merasakan gangguan dalam kehamilan. Pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik berat, berdiri dalam jangka waktu lama, pekerjaan dalam industri mesin, atau pekerjaan yang memiliki efek samping lingkungan (contoh : limbah) harus dimodifikasi.
Menurut undang-undang perburuhan, wanita hamil berhak mendapatkan cuti 1,5 bulan sebelum bersalin dan 1,5 bulan sesudah melahirkan. Pada wanita yang bekerja, dianjurkan untuk segera ke dokter apabila terjadi perdarahan dari kemaluan atau keram hebat di perut. Pada minggu-minggu akhir kehamilan, tanda-tanda permulaan persalinan harus diketahui oleh wanita hamil tersebut sehingga akan lebih waspada apabila muncul tanda-tanda persalinan tersebut.
Gambar 5. Bekerja selama kehamilan
5.      Berhubungan seksual selama kehamilan
Pada umumnya senggama diperbolehkan selama kehamilan asalkan dilakukan dengan hati-hati. Peningkatan aktivitas kandungan (kontraksi) setelah hubungan seksual umum didapatkan pada kehamilan. Untuk wanita dengan riwayat kehamilan preterm, plasenta previa, atau abortus berulang, dianjurkan untuk menghindari berhubungan seksual selama kehamilan. Pada akhir kehamilan, ketika kepala sudah masuk rongga panggul, senggama sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan rasa sakit dan perdarahan.
6.      Bepergian Selama Kehamilan
Hal-hal yang dianjurkan apabila seorang wanita hamil bepergian adalah :
1.    Apabila bepergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan risiko bekuan darah dalam vena dan tromboflebitis selama kehamilan
2.   Wanita hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6 jam dalam sehari dan harus berhenti selama 2 jam lalu berjalan selama 10 menit
3.  Stoking penyangga sebaiknya dipakai apabila harus duduk dalam jangka waktu lama di mobil atau pesawat terbang
4.   Sabuk pengaman sebaiknya selalu dipakai, sabuk tersebut diletakkan dibawah perut ketika kehamilan sudah besar.
Gambar 6. Pemakaian sabuk pengaman selama kehamilan
7.      Merokok, alkohol, dan narkotik selama kehamilan
Wanita hamil yang merokok dapat mengakibatkan beberapa gangguan pada janinnya seperti, bayi berat lahir rendah, preterm (lahir sebelum waktunya), ketuban pecah dini, plasenta previa, dan kematian janin. Sebaiknya rokok dihindari ketika wanita sedang hamil. Etanol yang terkandung di dalam alkohol dapat menembus plasenta dan masuk ke dalam peredaran darah janin. Etanol diketahui sebagai zat yang teratogen (menyebabkan kecacatan bagi janin). Keracunan etanol pada janin tergantung dari jumlah alkohol yang dikonsumsi, risiko terbesar kecacatan terjadi pada triwulan pertama karena pada saat itulah pembentukan organ-organ pada janin sedang terjadi. Kokain juga diketahui sebagai zat yang teratogen. Opiat dan amfetamin dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan.
Gambar 7. Merokok, alkohol, dan narkotik selama kehamilan

Siklus Menstruasi

Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.

Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
  1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
  2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
  3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin
 
  Gambar 2. Siklus Hormonal
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen.

Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis.

Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen.

Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik).

Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.

Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
  1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
  2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
  3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)
Siklus ovarium :
  1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel telur yang berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya mempengaruhi panjang siklus menstruasi keseluruhan
  2. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan jangka waktu rata-rata 14 hari
Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus menstruasi normal:
  1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya
  2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium
  3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik)
  4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon progesteron
  5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal
  6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum
  7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah terjadi ovulasi
  8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus luteum dan kemuadian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya.[](TRH)

Sabtu, 05 Mei 2012

STERILISASI WANITA (MOW/ TUBEKTOMI)

STERILISASI WANITA (MOW/ TUBEKTOMI)
1. Pengertian
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang perempuan secara permanen.
2. Mekanisme Kerja:
Mencegah pertemuan sperma dengan sel telur (fertilisasi) dengan cara mencapai tuba falopii dan mengoklusi (menutup tuba falopii)
Tindakan yang dapat dilakukan pada tubektomi:
a. Mencapai tuba falopii
I. Abdominal / Trans abdominal
· Laparatomi
- Laparatomi saja untuk kontap wanita tidak dianjurkan karena diperlukan insisi yang panjang dan anastesi umum atau anastesi spinal.
- Laparatomi hanya diperlukan bila cara-cara kontap lainnya gagal atau timbul komplikasi sehingga memerlukan insisi yang lebih besar,atau pada keadaan lain, jika kontap bukan merupakan operasi utama tetapi sebagai pelengkap, misalnya pada section secarea, KET, dll.
· Mini laparatomi.
- Sub-umbilikal/infra-umbilikal ( biasanya pada post-partum)
- Supra-pubis/ Mini-pfannenstiel pada post-abortus dan interval atau pada saat bukan post-partum atau post abortus.
Keuntungan mini laparatomi:
- Mudah dipelajari
- Dapat dikerjakan oleh tenaga medis yang memiliki dasar & keterampilan ilmu bedah.
- Alat murah dan sederhana.
- Dapat dilakukan segera setelah melahirkan
Kerugian mini laparatomi:
- Waktunya sedikit lama rata-rata memerlukan 10-20 menit.
- Sukar pada wanita yang agak gemuk, bila ada perlekatan pelvis/ mengalami operasi pelvis.
- Meninggalkan bekas luka parut.
- Angka kejadian infeksi operasi lebih tinggi.
· Laparaskopi.
Adalah suatu pemeriksaan endoskopik dari bagian dalam rongga peritoneum dengan alat laparoskop yang dimasukkan melalui dinding anterior abdomen.
Keuntungan laparaskopi:
- Komplikasi rendah
- Cepat (rata-rata 5-15 menit)
- Insisi kecil sehingga luka parut sedikit sekali
- Dapat dpakai juga untuk diagnostic maupun terapi.
- Kurang menyebabkan rasa sakit.
- Sangat berguna bila jumlah calon aseptor banyak.
Kerugian laparaskopi:
- Risiko komplikasi dapat serius (bila terjadi)
- Memerlukan pneumo-peritoneum dengan segala akibatnya.
- Lebih sukar dipelajari.
- Memerlukan keahlian dan keterampilan dalam bedah abdomen.
- Harga peralatannya mahal dan memerlukan perawatan yang teliti.
- Tidak dianjurkan untuk digunakan segera post-partum.
II. Vaginal/Transvaginal
· Kolpotomi
Dikenal:
- Kolpotomi posterior(kuldotomi)
a. Cara ini sering dipakai
b. Cul-de-sac atau cavum douglas, yang terletak diantara dinding depan rectum dan dinding belakang uterus, dibuka melalui vagina untuk sampai pada tuba falopii.
- Kolpotomi anterior
a. Jarang dipakai lagi pada saat ini.
b. Peritoneum di insisi diantara kandung kencing dan uterus, dan uterus diputar sehingga tuba falopii terlihat.
Keuntungan kolpotomi:
- Dapat dilakukan secara rawat-jalan.
- Hanya memerluka waktu 5-15 menit.
- Cukup dengan neurolept-analgesia+anastesi lokal.
- Rasa sakit post-operatif lebih kecil.
- Tidak ada insisi abdominal
- Peralatan yang digunakan sederhana, murah dan mudah pemeliharaannya.
- Morbiditas dan komplikasi mayor rendah.
- Angka kegagalan rendah.
· Kuldoskopi.
Rongga pelvis dapat dilihat melalui alat keldoskop dimasukkan melalui vagina fornixposterior kedalam cavum douglas.
Tuba ditarik dan dijepit keluar untuk dilakukan penutupan dengan cara:
a. Pomeroy
b. Kroener
c. Kauterisasi
d. Cincin falope
Kerugian kuldoskopi:
Posisi aseptor yaitu posisi lutut-dada (knee-chest position) yang mungkin kurang menyenangkan baginya.
III. Transervical/transuterine
· Histeroskopi
Prinsipnya sama seperti laparaskopi, hanya pada histeroskopi tidak dipakai trocar, tetapi suatu vacuum servical adaptor untuk mencegah keluarnya gas pada saat dilatasi servik/cavum uteri.
Keuntungan histeroskopi:
- Tidak diperlikan insisi
- Dapat secara rawat-jalan karena prosedurnya singkat/cepat.
Kerugian histeroskopi:
- Risiko perforasi uterus dan luka bakar
- Angka kegagalan tinggi
- Resiko kehamilan ektopik
- Sering timbul kesulitan tehnis dalam mencari lokasi orificium tubae.
- Oklusi tuba falopii mungkin tidak segera efektif.
· Blind Delivery(tanpa melihat langsung)
Pada cara ini operator tidak melihat langsung kedalam cavum uteri untuk melokaliser orifisium tubae.
Keuntungan Blind Delivery:
- Pelaksanaannya mudah.
- Dapat secara rawat-jalan
Kerugian Blind Delivery:
- Kebanyakan kurang efektif setelah satu kali pemberian.
- Beberapa zat kimia sangat toksik terhadap jaringan.
- Daya kerja zat-zat kimia irreversible
- Dosis zat-zat kimia tidak selalu dapat diketahui/diramalkan.
b. Oklusi/penutupan tuba falopii
Dilakukan berdasarkan :
I. Tempat oklusi tuba falopii
Dapat dilakukan pada bagian:
a. Infundibulum (bagian distal/frimbiae)
b. Ampulla atau isthmus (bagian tengah)
c. Interstitial (dekat utero-tubal junction)
II. Cara oklusi tuba falopii
Ada beberapa cara diantaranya adalah ligasi tuba falopii. Ligasi atau pengikatan yuba falopii untuk mencegah perjalanan dan pertemuan spermatozoa dan ovum. Merupakan salah satu caraoklusi tuba falopii yang paling tua.
Keuntungan ligasi tuba falopii:
- Hanya memerlukan keahlian /keterampilan sedang-sedang saja.
- Hanya memerlukan alat-alat sederhana
- Morbiditas rendah.
Kerugian ligasi tuba falopii:
- Umumnya irreversible.
- Bila dikerjakan dengan laparotomi, memerlukan hospitalisasi.
Tehnik ligasi tuba falopii:
a. Ligasi biasa
Keuntungan ligasi biasa:
- Mudah melakukannya
- Morbiditas rendah
- Potensi tinggi untuk reversibilitas
Kerugian ligasi biasa adalah angka kegagalan tinggi (sampai 20%)
b. Ligasi+ penjepitan
Menggunakan tehnik Madlener:
- Bagian tengah tuba falopii diangkat sehingga membentuk suatu loop
- Dasar dari loop dijepit dengan klem kemudian diikat dengan benang yang tidak diserap( silk, cotton)
Keuntungan tehnik madlener:
- Morbiditas rendah
- Mudah dikerjakan
- Dapat dilakukan melalui beberapa cara dalam mencapai tuba falopii.
Kerugian tehnik madlener adalah angka kegagalan tinggi (1-2%).
c. Ligasi+pembagian/pembelahan +penanaman
Menurut:
· Tehnik Irving
- Tuba falopii diikat pada 2 tempat dengan benang yang dapat diserap kemudian dibagi diantara kedua ikatan.
- Ujung/punting proximal ditanamkan ke dalam myometrium uterus.
- Ujung/ punting distal ditanamkan ke dalam mesosalpinx.
Keuntungan tehnik ini adalah hamper 100% efektif dan kerugiannya lebih sukar dikerjakan dan reversibilitas sangat rendah.
· Tehnik Wood (Australia 1973), dikenal dengan “Atraumatic midampullary sterilization”
- Pars ampullaris tuba falopii dibelah /dibagi (division).
- Kedusa ujung/puntung yang dibelah /dibagi diikat dengan benang yang dapat diserap.
- Ujung/puntung medial ditanamkan ke dalam kantong yang dibuat di dalam mesosalpinx,
Keuntungan tehnik ini adalah sangat efektif, tidak ada eksisi dari tuba falopii dan potensi reversibilitas tinggi. Kerugiannya adalah mengerjakannya lebih sukar.
· Tehnik Cooke
Suatu segmen tuba falopii dijepit dan dirusak, kemudian ujung proximal ditanamkan kedalam ligamentum rotundum.
d. Ligasi + Resksi tuba falopii.
Yaitu legasi di pemotongan atau pembuangan tuba, yang masih dikerjakan sampai sekarang.
· Salpingektomi
Keuntunganya adalah sangat efektif dan dapat dilakukan trans abdominal dan trans vaginal. kerugiannya adalah ireversibel.
· Tehnik pomeroy
- Merupakan tehnik yang sering digunakan:
1. Bagian tengah tuba falopii dijepit, lalu diangkat sehingga membentuk loop
2. Dasar dan loop diikat dengan cat gut
3. Bagian loop diatas ikatan diputar.
- Ujung punting tuba akan saling terpisah
- Memotong tuba/ membuang tuba sekitar 3-4 cm.
Keuntungan pomeroy:
- Mudah mengerjakannya
- Sangat efektif
- Dapat dilakukan segera post-partum
- Dapat dikerjakan transabdominal atau transvaginal
- Potensi reversibilitas tinggi
- Morbiditas rendah
Kerugian tehnik ini tidak ada.
· Tehnik Pritchardsis (parkland)
- Suatu segmen kecil dari tuba falopii dipisahkan dari pesosalpinx
- Masing-masing ujung dari segmen tersebut diikat dengan benang chromic kemudian dipotong di antara kedua ikatan dan segmen tuba falopii dibuang
- Tehnik ini banyak dipakai di Amerika serikat
· Fimbriektomi kroener
Bagian 1/3 distal dari tuba falopii diikat dengan dua ikatan benang silk dan ujung fimbriae di eksisi.
Keuntungan tahnik ini adalah hampi 100% efektif dan mudah dikerjakan baik transabdominal meupun transvaginal. Kerugiannya kurang efektif pada keadaan post-partum (transabdominal)
e. Ligasi + reseksi + penanaman tuba falopii
· Reseksi Cornu
Prosedur ekstensif yang memerlukan laparotomi.
- Utero-tubal junction diikat dengan benang yang dapat diserap
- Insisi tuba falopii proximal dari ikatan, membebaskannya dari mesosalpinx, kemudian membuang 1 cm dari tuba falopii.
- Myometrium uterus disekitarnya di eksisi berbentuk baji (wedge excision) untuk mencegah endometriosis dan kehamilan ektopik, dan bagian proximal dari segmen distal tuba falopii di tanam ke dalam ligamentum latum.
Keuntungan tehnik ini adalah gangguan minim pada suplai darah ligamentum latum dan ovarium. Kerugian adalah angka kegagalan cukup tinggi dan dapat terjadi perdarahan hebat.
· Tehnik Uchida
- Larutan garam fisiologis-adrenalin (1:1000) disuntikkan di bawah serosa pars ampullaris, sehinnga terjadi spasme vaskuler lokal dan pembengkakan (ballooning) dari mesosalpinx, dan terjadi pemisahan dari permukaan serosa dengan bagian muskularis tuba falopii.
- Serosa di insisi dan dibebaskan ke belakang
- Segmen sepanjang 5 cm dari bagian proximal tuba falopii dipotong, ujung yang pendek diikat dengan benang yang tidak diserap dan segmen tuba falopii yang telah diikat secara otomatis membenamkan dirinya dibawah serosa
- Pinggir dari insisi serosa dikumpulkan sekitar ujung distal tuba falopii dan diikat secata ikatan –rangkaian- kantong (purse-string-suture) sehingga tuba falopii ditinggalkan menonjol kedalam cavum abdomen.
Keuntungan tehnik ini adalah sangat efektif dan kerugiannya adalah mengerjakannya jauh lebih sukar dari metode ligasi lainnya.
3. Manfaat
- Sangat efektif (0,2 – 4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
- Permanen
- Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding)
- Tidak bergantung pada faktor sanggama
- Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius
- Pembedahan sedarhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal
- Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
- Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon ovarium)
- Berkurangnya risiko kanker ovarium
4. Keterbatasan
- Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
- Klien dapat menyesal di kemudian hari
- Risiko komplikasi kecil
- Rasa sakit/ ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
- Dilakukan oleh dokter yang terlatih
- Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/ AIDS
  1. Indikasi dan kontraindikasi
Indikasi
Kontraindikasi
- usia > 26 tahun
- paritas > 2
- yakin telah mempunyai besar keluarga sesuai dengan kehendaknya
- pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius
- pascapersalinan
- pascakeguguran
- paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
- hamil
- perdarahan vaginal yang belum terjelaskan
- infeksi sistemik atau pelvik yang akut
- tidak boleh menjalani proses pembedahan
- kurang pasti mengetahui keinginannya untuk fertilitas di masa depan
- belum memberikan persetujuan tertulis
  1. Waktu penggunaan
- Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak hamil
- Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
- Pascapersalinan
§ Minilap: di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu
§ Laparoskopi: tidak tepat untuk klien-klien pascapersalinan
- Pasca keguguran
§ Triwulan pertama: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap atau laparoskopi)
§ Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap saja)
7. Peran bidan
Bidan berperan dalam memberikan konseling tentang tebektomi secara lengkap baik keuntungan, manfaat, dan lain-lain.